"engkau adalah puisi yang tertulis di hati" (Veho)

Custom Search

18 Oktober 2010

Bersaing dalam Kreativitas, Berkawan dalam Gerakan

oleh Asa Jatmiko pada 18 Oktober 2010 jam 18:36

Sore ini saya terpanggil untuk menulis sebuah catatan, tentang hiruk-pikuk musik di kota Kudus tercinta ini.



Lima tahun sudah saya membawa sebuah grup band bernama Veho. Yang kemudian 'memaksa' saya untuk menggauli dunia musik, dalam perasaan suka maupun tidak. Di perjalanan, saya kemudian mengenal ATASBAWAH dengan Mbah Yo sebagai Kapten atas grup tersebut, sekaligus yang dituakan dalam komunitas musik hardcore Kudus. Di dalamnya, saya kemudian mengenal nama Brooklyn, RPC, Kerah Putih, dan banyak lagi. Dengan ATASBAWAH saya malah sempat diajak memproses sebuah lagu HAMPARAN JIWA, dimana saya menjadi pengisi pembaca puisi di dalam lagu itu. Sebuah sanjungan, atau apalah namanya, tapi saya lebih senang menyebutnya sebagai sebuah pengalaman romantik yang menggairahkan.



Di kesempatan lainnya, saya juga kemudian juga mengenal Dr. Doe melalui beberapa komposisi yang saya dapatkan secara ilegal (hahaha... memalukan). Habis, saya suka dengan musik mereka. Melalui Joko dari Teater Poentoen', saya mendapatkan beberapa informasi tentang kelompok musik Dr. Doe, sekitar tahun 2007. Dan betapa membahagiakan saya berkesempatan menonton pertunjukan tunggal mereka beberapa bulan lalu di Lapangan Tennis Universitas Muria Kudus. Musikalitas Dr. Doe, buat saya, menjadi musikalitas garda depan, paling tidak di dunia musik kota kita.



Seiring dengan berjalannya waktu, mencuatlah nama IBARATSKATA yang begitu aktif bergerak dan menyiarkan musiknya ke segenap penjuru dunia. Sampai saat ini saya tidak begitu akrab dengan para personelnya, tetapi hati saya sudah intim dengan musik mereka. Ini sebuah perbedaan pengertian, tetapi saya akan berusaha untuk mengenal mereka dengan lebih baik lagi. Kancah dunia musik Kudus semakin ramai dengan kehadiran mereka, terlebih karena mereka aktif memperluas jaringan kerja dan berkonser. Kudus semakin hiruk-pikuk dengan musik berragam warna.



Sebagaimana kelahiran seorang manusia, selemah apapun ia sudah ditakdirkan memiliki talenta (kelebihan) yang sangat mungkin tidak dimiliki oleh manusia lain. Karena setiap manusia adalah unik, private, yang juga menyimpan 'tenaga raksasa' untuk menaklukkan rintangan-rintangan dalam kehidupannya. Itulah, barangkali, kenapa setiap manusia berbeda. Tetapi perbedaan yang dimiliki adalah sebuah syarat bagi terjalinnya saling ketergantungan, saling membutuhkan, saling melengkapi, saling menguatkan, dan akhirnya berdampingan indah dalam beberagaman.



Saya mengasumsikan bahwa kehadiran sebuah band, juga memiliki kelebihan masing-masing. ATASBAWAH berbeda dengan VEHO, berbeda juga dengan IBARATSKATA, juga berbeda dengan DR. DOE, dan demikian seterusnya. Semuanya melibatkan diri dalam dinamika musik Kudus, dan tentu musik Indonesia yang kita cintai ini.



Sangat disayangkan, mengapa masih saya dengar bahwa perbedaan aliran, genre dan apapun namanya, menjadi alasan untuk saling mengalahkan atau untuk menjadi yang paling baik bagi semua. Perbedaan-perbedaan dalam musik, adalah pilihan, saya kira. Tetapi duduk berdampingan dengan mesra sebagai sama-sama manusia, sebagai sma-sama kelompok musik adalah kebutuhan sebagai makhluk sosial. Jadi, menurut saya dua hal yang berbeda dan mesti kita bangun kembali bersama-sama.



Gerakan

Pada kesempatan yang indah, ketika kawan-kawan DR. DOE datang ke markas Veho, saya sempat melontarkan ide untuk konser bersama dalam konsep KONSER DUA WARNA atau apapun namanya nanti, yakni konser DR. DOE dan VEHO. Mereka menyambut baik ide ini. Saya berharap pada bulan Februari 2011 terrealisasi.



Konsep KONSER DUA WARNA atau apapun namanya nanti, juga saya lontarkan kepada IBARATSKATA. Mereka juga menyambut baik. Konser berdua: IBARATSKATA dan VEHO. Tinggal kita mempertemukan waktu bersama, kapan merealisasikan acara tersebut.



Melalui catatan ini saya juga ingin melempar gagasan KONSER DUA WARNA atau apapun namanya nanti, kepada ATASBAWAH, untuk konser bedua bersama VEHO.



Paling tidak inilah yang akan kita lakukan untuk mengatakan kepada dunia bahwa kita BERGERAK BERSAMA, membangun dunia musik Kudus dengan kesadaran akan perbedaan-perbedaan yang dimiliki. Bahwa hubungan yang harmonis, tidak saling curiga, tidak saling melemahkan antar satu kelompok dengan kelompok lainnya, sangat penting bagi Kudus hari ini.



Demikian.



salam,
-454-

0 komentar:

 
© design by asajatmiko