ASA JATMIKO_BLOG Berikut ini saya unggah satu tulisan Sony Wibisono tentang VEHO, yang dimuat di Suara Merdeka, 23 Februari 2007.
KUDUS mungkin memang tidak menjadi tolok ukur perkembangan musik tanah air. Namun bukan berarti Kota Kretek ini kering kreativitas.
Beberapa nama yang masih bergerak dalam jalur indie terbukti memberikan lecutan terhadap dinamika musik di Kudus.
Salah satunya adalah Veho Band. Veho sendiri merupakan akronim dari filosofi vertical horizontal, yang bisa diartikan dinamis dan universal.
Kelompok baru dua tahun terbentuk itu memulai debutnya pada Konser Amal Peduli Jogja (2006). Veho Band juga pernah mengolaborasikan musik dan puisi dalam Accoustic Roadshow to Scholl bersama Pembacaan Puisi Asa Jatmiko, kemudian Ngabuburit With Veho di Simpangtujuh Kudus (2006).
Di samping itu, kelompok yang mengusung aliran pop alternatif ini pernah menjadi pengisi sound track sinetron miniseri Blok D76 produksi ProTV.
Kehidupan Harmonis
Veho Band yang terdiri dari Soulya (bas), Fahmi (drumer), Saga (vokalis), Andy (gitar) dan Hanzu (add. gitar), berkeinginan membentuk kehidupan yang harmonis melalui musik.
Saat ini Veho Band sudah mempunyai sepuluh materi lagu yang siap diluncurkan.
Dari materi tersebut, lima lagu di antaranya dalam waktu dekat akan diperdengarkan melalui Gelora FM. Lagu-lagu tersebut adalah Salam Terbaik, Merengkuh, Obsidian, Relawan, dan Jogja. "Saya sangat surprise karena banyak pihak yang mendukung band lokal," ujar Asa.
Selain mencoba mematangkan konsep serta karya mereka sendiri, Veho Band bersama beberapa kelompok sedang menggagas pembentukan komunitas musik indie Kudus.***

Custom Search
02 Februari 2009
Veho Band, Potensi Lokal yang Dinamis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar